Mataram, RNETnews.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. Wahyudin M.M, telah merilis Berita Resmi Statistik (BRS) yang memberikan gambaran terbaru tentang perkembangan ekspor dan impor di Provinsi NTB serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tahun 2024. Berikut poin-poin penting yang disampaikan dalam rilis tersebut. Jum'at (15/11).
Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi NTB Oktober 2024
Pada bulan Oktober 2024, nilai ekspor Provinsi NTB tercatat sebesar US$ 105,10 juta. Namun, angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 56,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 59,77 persen dibandingkan dengan Oktober 2023. Mayoritas ekspor NTB pada bulan tersebut ditujukan ke India (94,24 persen), diikuti oleh Amerika Serikat (3,97 persen) dan Australia (0,94 persen).
Kelompok komoditas ekspor terbesar adalah Barang Galian/Tambang Non-Migas dengan nilai sebesar US$ 98.625.642 (93,84 persen). Disusul oleh Ikan dan Udang sebesar US$ 3.272.929 (3,11 persen), Perhiasan/Permata sebesar US$ 1.305.345 (1,24 persen), Daging dan Ikan Olahan sebesar US$ 838.071 (0,80 persen), Buah-buahan sebesar US$ 378.030 (0,36 persen), dan Garam, Belerang, Kapur sebesar US$ 317.646 (0,30 persen).
Sementara itu, nilai impor Provinsi NTB pada bulan Oktober 2024 mencapai US$ 30,19 juta, mengalami peningkatan sebesar 97,92 persen dibandingkan dengan impor bulan September 2024 yang sebesar US$ 15,25 juta. Impor ini berasal dari berbagai negara, antara lain Cina (38,92 persen), Jepang (19,57 persen), Amerika Serikat (18,06 persen), Filipina (9,28 persen), Perancis (5,57 persen), dan negara lainnya (8,59 persen).
Kelompok komoditas impor terbesar adalah Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (57,99 persen), Karet dan Barang dari Karet (19,66 persen), Bahan Peledak (8,97 persen), Benda-benda dari Besi dan Baja (3,90 persen), Mesin/Peralatan Listrik (3,48 persen), serta Kendaraan dan Bagiannya (2,81 persen).
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi NTB Tahun 2024
Tahun 2024 mencatat peningkatan signifikan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi NTB. Semua dimensi IPM, termasuk umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak, mengalami peningkatan. Pertumbuhan IPM NTB 2024 juga mengalami percepatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2024 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 72,25 tahun, meningkat 0,23 tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sumber data umur harapan hidup saat lahir menggunakan hasil Long Form SP2020 (SP2020-LF).
Pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,97 menjadi 13,98 tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,13 tahun, dari 7,74 tahun menjadi 7,87 tahun pada tahun 2024. Sumber data HLS dan RLS menggunakan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret.
Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) juga mengalami peningkatan sebesar 511 ribu rupiah (4,61 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Sumber data pengeluaran riil per kapita per tahun menggunakan hasil Susenas Maret. (red.)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.