Petugas PLN saat mengamankan layang-layang yang tersangkut pada kabel jaringan listrik tegangan tinggi. Foto: Istimewa

Mataram, – Olahraga layang-layang menjadi trend yang cukup berkembang di kalangan masyarakat Nusa Tenggara Barat. Menjelang perayaan HUT RI ke-79, trend ini makin masif ditunjang dengan kondisi cuaca yang cukup mendukung. Namun disisi lain, penggunaan layang-layang yang tidak mengindahkan kondisi lingkungan, ternyata berdampak buruk pada keandalan jaringan listrik yang besentuhan dengan tali maupun layang-layang. Sabtu, (17/08) 


Selama tahun 2024, tercatat terdapat peningkatan gangguan sebesar 10% dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh penggunaan layang-layang yang kurang tepat. Akibatnya, sebanyak 558.528 pelanggan turut terdampak padam selama tahun 2024 yang diakibatkan oleh aktivitas ini. Menyikapi hal tersebut, PLN selain melakukan pembersihan jalur transmisi dan distribusi listrik, turut mensosialisasikan kepada masyarakat terkait penggunaan layang-layang yang tepat.


Sosialisasi telah dilakukan oleh ULTG Bima baru-baru ini. Selain melakukan pembersihan layang - layang di jalur transmisi. Sosialisasi dilaksanakan juga langsung ke rumah-rumah warga, tepatnya di desa Rora, Kabupaten Dompu. Untuk meningkatkan awareness masyarakat, disampaikan aturan Permen ESDM No. 02 tahun 2019 bahwa dilarang bermain layang-layang menggunkaan benang konduktif disekitar jalur transmisi baik itu SUTT, SUTET ataupun SUTTAS, selain itu bermain layangan di dekat STUTT atau SUTET PLN juga memiliki potensi bahaya.


Menanggapi hal tersebut, Manager PLN UPT Mataram, Anung Hermawan, turut mengimbau masyarakat. “Kami turut berterimakasih kepada masyarakat yang telah menyadari potensi bahaya bermain layang-layang di dekat instalasi listrik. Untuk pelayanan listrik yang andal, kami membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat,” imbuhnya.


“Kami berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik ke masyarakat. Sosialisasi bahaya bermain layangan disekitar jalur SUTT akan terus kami laksanakan untuk meminimalisir gangguan pelayanan kepada pelanggan, mohon dukungan dari masyarakat,” harap Anung.


Dalam menjaga keandalan pasokan listrik menyambut perayaan HUT RI, PLN telah melakukan upaya-upaya preventif, karena makin maraknya olahraga layang-layang di NTB. General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat, Sudjarwo, turut menyampaikan tanggapannya. “Kami terus melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya padam listrik maupun kecelakaan yang diakibatkan penggunaan layang-layang yang tidak tepat,” jelas Sudjarwo.


Untuk penyampaian informasi gangguan listrik, masyarakat kini bisa menyampaikan melalui aplikasi PLN Mobile. “Dengan kesadaran bersama, harapannya tidak ada lagi kejadian padam karena layang-layang di provinsi Nusa Tenggara Barat.” tutup Sudjarwo. (*)