Lombok Barat,RNETnews.com - Pihak Pondok Pesantren
Al-Aziziyah Gunung Sari Lombok Barat membantah tudingan adanya kekerasan dan
penganiayaan terhadap salah satu santriwatinya yang saat ini tengah kritis di Rumah
Sakit Dr. Soejono Selong Lombok Timur. Senin (24/6).
Pengasuh asrama putra, Ustaz Amirudin, yang mewakili pihak ponpes,
menjelaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan interal mereka, santriwati
mereka yang berinisial NI (15) asal NTT yang saat ini sedang terbujur di RS Dr. Soejono
Selong dan dalam keadaan kritis tersebut memang memiliki riwayat penyakit.
"Yang kami dapatkan kesimpulan bahwa anak ini adalah
anak yang baik," ujar Amirudin.
Ia menjelaskan bahwa santri tersebut awalnya mengalami sakit
dan memiliki riwayat jerawat bernanah di lubang hidungnya. Santri tersebut
telah mendapatkan pengobatan di poskestren ponpes.
“ada riwayat penyakit anak ini, riwayat penyakit itu awalnya
memang dua tiga minggu terakhir ini dia
kurang sehat adik ini, ada semacam jerawat di lubang idungnya, ini
awalnya"jelas Amirudin.
Amirudin mengatakan jika ada salah satu santriwatinya melihat
NI menusuk nanah jerawatnya tersebut menggunakan jarum pentol,bahkan menurutnya
santriwatinya itupun sempat melarang NI untuk tidak melakukan hal itu.
“satu ketika ada temannya yang ngeliat nusuk-nusuk nanah itu
pakai jarum pentol, jarum jilbap itu ada yang ngeliat, ada saksi yang ngeliat,
saya ngeliat ustad dua menusuk nusuk nanah itu pakai jarum pentolnya,kata temannya itu “ungkapnya.
Namun, kondisi santri tersebut semakin parah beberapa hari
setelahnya. Benjolan di hidungnya semakin besar dan ia mengalami demam tinggi.
Pihak ponpes pun memutuskan untuk mengizinkan santri tersebut dibawa pulang
untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif.
“nah kenapa setelah itu beberapa hari tambah parah kondisinya tambah jelek,
bentolnya tambah besar kemudian meriang itu juga bertambah, bolak balik
poskestren sampai akhirnya sudah agak kritis barang kali seperti itu kita
ijinkan untuk dibawa pulang”tutur Amirudin.
Pihak ponpes Al-Aziziyah menyatakan siap untuk bekerja sama
dengan pihak berwajib untuk menuntaskan kasus ini. Mereka juga meminta
masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. (Red.)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.