Gerard Owens, salah satu delegasi WIPO saat membatik motif sirkuit Mandalika. Photo:RNETnews |
Batik gembok dibuat dengan teknik batik tulis yang membutuhkan ketelitian dan keahlian tinggi,sedangkan cukli adalah jenis kerajinan yang menggunakan kertas logam sebagai bahan utama. Kertas logam dipotong, dilipat, dan dibentuk menjadi berbagai macam hiasan, seperti bunga, kupu-kupu, burung, dan lain-lain. Cukli biasanya digunakan sebagai hiasan dinding, pintu, atau jendela.
Batik Gembok Karya Warga Binaan Lapas Kelas IIA Lombok Barat. Photo:RNETnews |
Produk kerajinan batik gembok dan cukli ini merupakan hasil kreativitas dan inovasi warga binaan lapas yang sebelumnya menjadi tukang tato. Mereka mendapat bimbingan dan pelatihan dari pihak lapas dan pengerajin yang didatangkan khusus untuk mengubah keahlian menggambar tato menjadi membatik dan membuat cukli.
Delegasi WIPO dan AWGIPC yang terdiri dari 130 anggota dari berbagai negara di Asia dan Eropa sangat terkesan dengan produk kerajinan batik gembok dan cukli ini. Mereka tidak hanya melihat proses pembuatannya, tetapi juga mencoba membatik sendiri dengan mengikuti pola motif batik gembok. Mereka mengapresiasi nilai seni dan budaya yang terkandung dalam produk kerajinan ini.
"Batik Gembok ini sangat bagus, kaya warna dan memiliki nilai seni tinggi, perlu promosi lagi untuk mencapai pangsa pasar luar negeri," ujar Gerard Owens, salah satu delegasi WIPO.
Kakanwil Kemenkumham NTB,Parlindungan. Photo:RNETnews |
Parlindungan, Kakanwil Kemenkumham NTB, mengatakan bahwa tujuan dari memperkenalkan batik gembok dan cukli ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Ia berharap, dengan kunjungan delegasi WIPO dan AWGIPC ini, produk kerajinan warga binaan lapas bisa mendapat pengakuan dan pasar yang lebih luas, terutama di negara Asean.
"Harapannya dengan kunjungan para delegasi ke Lapas Lombok Barat Kementerian Hukum dan HAM NTB, kerajinan warga binaan khususnya cukli dan batik gembok ini, mendunia paling tidak di negara Asean," tuturnya. (red.)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.