Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Zaenal Arifin |
"Untuk tahun harganya kisaran 400-500 per kwitanal untuk daun basah, sementara tahun lalu hanya 200-350 perkwintal," ungkapnya Jumat (15|9)
Namun untuk harga pasaran yang baku tidak punya untuk tembakau itu, karena harga tersebut langsung terjadi dilapangan seperti saat ini
"Harga tembakau baku dipasaran kami tidak punya, karena biasa petani langsung transaksi di lapangan," terangnya
Sehingga saat ini, para petani merasa diuntungkan dengan harga ini, walaupun beberapa bulan lalu tembakau di wilayah Lombok Tengah sempat di genang air hujan selama 2 hari
Berbeda dengan harga daun kering yang cukup tinggi bahkan mencapai 2 jutaan per kwitanal
"Daun tembakau itu kan berbeda-beda harganya, mulai daun bawah, tengah, pucuk dan daun kering atau daun open," jelasnya
Sementara untuk perusahaan juga terkadang kuota nya tidak terpenuhi diakibatkan harga dilapangan dengan harga yang ditetapkan perusahaan berbeda jauh
"Ada perusahaan yang menetapkan harga sepeda Djarum dan saat ini kalah bersaing karena para petani langsung menjual hasil tembakau di bawah atau ditempat," kata Zaenal
Kemudian untuk Luas tanam tembakau tahun 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022 lalu yakni diangka 12.900 hektare
Sementara untuk lokasi tanam sendiri terdapat di beberapa wilayah seperti Kecamatan Janapria, Praya Timur, Pujut, Kopang, Praya dan Praya Tengah
" Lokasi terbanyak di kecamatan Praya Timur, Janapria dan Pujut," pungkasnya (Riki)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.