Tanaman cabai milik warga yang layu di Desa Montong Sapah akibat terkena penyakit antraknosa.Photo: Riki |
Kepala Bidang Perkebunan Zaenal Arifin menyebut bahwa, penyakit tersebut diakibatkan oleh curah hujan hujan yang terjadi beberapa bulan lalu
Dimana, tanaman cabai yang terkena curah hujan tinggi tersebut mengakibatkan tanaman cabai kurang bagus
"Makannya kan sistemnya seperti ini, misalkan hkalau pagi dia hujan, seharusnya sorenya harus disemprot agar air hujan yang menempel di daun tidak membuat daun rusak," katanya Senin (17|1)
Sehingga, pihaknya turun ke masyarakat yang menanam cabai untuk diberikan pengetahuan terkait dengan tata cara kelola tumbuhan cabai tersebut
"Hampir 30 hektare yang terken, itu di satu desa saja, kalau secara keseluruhan belum ada data," ungkap nya
Disamping itu, pada tahun ini, pihaknya juga akan mengembangkan produksi cabai, baik cabai rawit maupun cabai besar
Selain itu, dinas pertanian sendiri juga akan memberikan bantuan obat-obatan terhadap tanaman cabai cabai yang rusak akibat penyakit
"Kedepannya kita akan menyediakan stok obat, jika nanti ada tanaman cabai yang memiliki gejala, bisa langsung di obati," pungkasnya.(Riki)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.