Lombok Timur – Sebagai tanda dimulainya proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs.) Fathul Muin NW yang bernaung di Yayasan Fathul Muin Annahdloh (YAFAMA) NW Montong Tangi Kecamatan Sakra Timur, dilakukan acara serah terima santri baru untuk perdana, di halaman yayasan setempat, pada Rabu (13/07).
Dalam sambutannya, Ketua YAFAMA, Hasanah Efendi dalam mengungkapkan bahwa acara serah terima ini adalah peninggalan ajaran mahaguru kita almagfurulah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, pada masa hayatnya. Dimana, beliau setiap tahun ajaran baru pendidikan selalu mengadakan kegiatan serah terima santri baru yang dikenal dengan ‘Nyerah Mayung Sebungkul’ (menyerahkan anak seutuhnya oleh orang tua kepada sang guru dengan ikhlas untuk digembleng menjadi anak yang sukses).
“Tradisi inilah yang saya lanjutkan untuk mengambil berkah dari maha guru kita, karena YAFAMA ini adalah yayasan baru dan menerima santri perdana juga. Jadi untuk memulai belajar orang tua harus menyerahkan anaknya secara ikhlas untuk diajar, dididik, dibina menjadi pejuang agama oleh para guru/ustadz,”ungkapnya.
Terkait gedung belajar, katanya, pihak yayasan akan berusaha untuk menyelesaikan pembangunan ruang belajar yang baru kita mulai bangun. Tentunya dukungan semua pihak, khsususnya masyarakat Desa Montong Tangi sangat kami butuhkan demi membangun generasi Islami yang berakhlaq mulia.
“Target yayasan tahun ini bisa selesaikan lantai pertama, dan tahun kedua bisa tuntas pembangunan ruang belajar 6 lokal lantai 2 ini. InsyaAllah asal kita kompak, utuh bersatu, apapun yang kita rencanakan dan bangun akan mudah,”pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala MTs. Fathul Muin NW, Buhari Muslim, menyampaikan bahwa santri baru kita pada tahun pelajaran 2022-2023 ini berjumlah 25 orang yang terdiri dari 12 laki dan 13 perempuan.
“Alhamdulillah angkatan perdana kita cukup banyak santri baru kita di MTs ini. Nanti proses belajarnya ala pesantren kendati anak tidak mondok karena kekurangan ruang atau lokal. Insya Allah ke depan jika ruang tersedia, santri akan dimondokan 1005,”ujarnya.
Pengajian disampaikan TGH. Muhammad Muzayyin Sabri, yang mengupas tetntang bagaimana dahsyatnya doa orang tua kepada anaknya. Oleh sebab itulah ibu atau orang tua jangan sekali mendoakan anaknya dengan jelek-jelek, tapi doakan dia menjadi anak yang suskes, berguna bagi agama, nusa dan bangsa.(Red)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.