Turut membuka kegiatan Konpercab itu seperti Ketua PWNU NTB Prof DR Masnun Tahir, Wakil Bupati Loteng H.M.Nursiah, Senator senayan TGH.Ibnu Kholil, Kakanwil Kemenag Provinsi NTB, pejabat tinggi Pemkab Loteng dan pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dari sejumlah Kabupaten Kota di NTB.
Ketua PCNU Kabupaten Loteng Lalu Pathul Bahri mengatakan, bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai Forum pertanggungjawaban pengurus cabang, Forum penyusunan pokok-pokok program kerja dan Forum khalakah dan diskusi masalah keumatan.
"Kita ambil tema yakni mengokohkan khalakah menuju tradisi untuk penguatan potensi dan kemandirian jam'iyah Nahdlatul Ulama," Ucapnya
Lanjutnya, perjalanan organisasi NU di Loteng menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan berbagai program sudah dilaksanakan baik sosial ekonomi maupun pendidikan. Hal itu tak lepas dari dukungan para Nahdiyin dan nahdiyat yang ada di disini.
Kalaupun dinilai mengalami kemunduran maka Pathul mengakui itu karena kesalahan dan kekurangan dirinya namun sebaliknya jika maju dan berkembang pesat maka itu karena banyak orang.
"Kalau orang menilai era saya NU mundur maka itu karena kesalahan saya pribadi namun sebaliknya jika masyarakat menilai maju maka itu karena banyak orang bukan saya sendiri" ujarnya merendah.
Pathul membeberkan beberapa program besar yang sudah dilakukan dieranya diantarnya : Dibidang kesyuriyahan, Pathul mengatakan sudah lakukan bahtsul masail di Ponpes Manhalul Ma'arif tahun 2018, sehingga muncul wirid 9 yang bersumber dari amalan-amalan yang sudah berkembang di kalangan jemaah Nahdlatul ulama.
Kini wirid 9 tidak hanya dibaca oleh jemaah NU di Loteng saja tetapi juga sudah diamalkan oleh jamaah dan majelis taklim serta Pondok Pesantren di NTB.
Sementara itu Ketua PWNU NTB Prof Dr Masnun Tahir dalam sambutannya mengatakan dirinya sangat apresiasif terhadap kepengurusan NU dibawah Pathul Bahri sebab banyak sekali kegiatan di NU, kemajuan dan perkembangan NU sangat pesat
"Saking banyaknya kegiatan sehingga saya tidak banyak yang bisa saya hadiri, NU di sini sangat ramai bahkan pohon pohon dan jalan jalan NU semua" Ungkapnya.
Rektor UIN Mataram itu menegaskan NU tak lagi berfikir sektarian namun berfikir global untuk menyongsong kemajuan daerah.
"Soal Ketua silahkan dimusyawarahkan, tidak ada intervensi yang ada intervensi lewat doa untuk yang terbaik," Tutupnya
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.