Sejumlah tokoh di wilayah Desa Pohgading, Kecamatan Pringgebaya mempertanyakan komitmen dari pihak PT Anugerah Mitra Graha (AMG) mengenai masalah reklamasi pasca dilakukan pengerukan pasir besi.
Pasalnya dalam realitas dilapangan tidak saja pasir besi yang di Keruk oleh pihak perusahaan,akan tapi limbah yang akan digunakan untuk melakukan reklamasipun ikut diangkut. Dengan dijadikan rupiah.
" Kami heran kenapa pihak perusahaan mengangkut limbah yang akan digunakan untuk reklamasi,padahal pasir besi sudah dikeruk dan angkut," kata salah satu muda desa Pohgading, M.Takdir saat dikonfirmasi,Senin (27|9).
Ia mengatakan padahal dalam ijin yang dikantongi pihak PT AMG hanya melakukan pengerukan pasir besi saja. Kemudian setelah dilakukan pengerukan pasir besi lalu dilakukan reklamasi atas kegiatan penambangan tersebut.
Namun dalam realita dilapangan justru berbading 180 derajat,karena selain melakukan pengerukan dan penambangan pasir besi. Tapi perusahan juga melakukan pengangkutan terhadap limbah yang akan digunakan untuk reklamasi hasil penambangan itu.
" Kok limbah dari pengerukan pasir besi itupun ikut diangkut dan dijual,sehingga ini menjadi pertanyaan kami ditengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut Takdir menambahkan perusahaan hanya memberikan dana konpensasi kepada pihak pemerintahan desa Pohgading.Dengan nilai sebesar Rp 80 juta lebih perbulan,tapi yang menjadi masalah adalah bagaimana komitmen perusahaan ke masyarakat.
Karena kondisi jalan saat ini yang dilalui dum truk pengangkut pasir besi mengalami kerusakan tidak diperhatikan oleh pihak perusahaan.
" Kami meminta tanggungjawab pihak perusahaan atas berbagai persoalan ini sebagaimana komitmen pihak perusahaan kepada masyarakat lingkar tambang," tandasnya.
Ditempat terpisah Pimpinan Cabang PT AMG Lotim,Rianus Adam saat berita diturunkan belum bisa dikonfirmasi masih belum terhubung meski telah berusaha menghubungi pihak perusahaan. (SR)
0Komentar
Berkomentar dengan mencantumkan link promosi otomatis kami hapus.